Senin, 05 Januari 2009


Ria Hartiana

pkp




Nama daerah : ceremoi (Aceh )

Nama latin : Phyllanthus acidus.

Klasifikasi :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malpighiales

Family : Phyllantaceae

Bangsa : Phyllantheae

Bangsa : Fluiggeinae

Genus : Phyllanthus

Spesies : Phyllanthus acidus

Daerah Asal :

Aceh dan Jawa

Karakteristik :

Buah batu, bulat dengan 6-8 rusuk, kuning keputihan menyerupai lilin, berdiameter hingga 2,5 cm, bergantungan sendiri atau dalam untaian. Daging buah keputihan, masam dan banyak berair, di tengahnya terdapat inti yang keras dengan 4-6 butir biji.

Kandungan :

Buah mengandung vitamin C.
Batang mengandung Tanin, Saponin, flavonoida & polifenol.
Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol.
Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik).

Khasiat

:

Buah cerme sering dimakan segar dengan dicampur gula, garam atau dirujak.

Cerme juga kerap dibuat manisan, direbus (disetup) atau dibuat minuman penyegar. Daun mudanya digunakan sebagai lalap.

Rebusan akar cerme digunakan untuk meringankan asma dan mengobati penyakit kulit.

Bahan penyamak juga dihasilkan dari kulit akarnya.

Pohon cerme kerap

ditanam sebagai peneduh atau penghias halaman dan taman. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropik dan subtropik, menyukai tempat yang lembab sampai ketinggian sekitar 1.000 m dpl. Cerme dapat dibiakkan melalui biji atau stek..



Sriyono

pkp / 0610450027



Kerajaan : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : M. Kemanga

Nama binomial: Mangifera kemanga

Deskripsi Kemang :

Pohon mencapai tinggi 45 m dengan garis tengah batang 120 cm. Tajuk berbentuk menyerupai kubah dengan p

ercabanagn yang tidak rapat. Kulit batang berlekah dan mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi. Daun jorong sampai lanset, sering kali mengumpul di ujung-ujung percabangan. Tangkai daun agak duduk (melekat) pada ranting. Perbungaan malai di ujung-ujung percabangan atau ranting, panjang sampai 75 cm; bunga merah muda pucat dan berbau harum. Buah batu, bulat telur terbalik sampai lonjong, kulit tipis, coklat kuning suram apabila masak, daging buah keputihan, lunak, berair dan berserat, beraroma tajam dan rasanya asam sampai manis. Biji jorong sampai lanset.

Distribusi/Penye

baran :

Kemang tumbuh secara alami di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Pohon ini umumnya ditanam di Jawa bagian barat, khususnya di daerah sekitar Bogor sedangkan di Kalimantan agak sedikit ditanam penduduk.

Habitat :

Kemang umumnya tumbuh di dataran rendah di daerah tropika basah di bawah ketinggian 400 m dpl. dan jarang sampai ketinggian 800m dpl. Tanaman ini memerlukan persebaran curah hujan yang merata sepanjang tahun dan tumbuh baik di pinggiran sungai yang secara berkala tergenang air.

Perbanyakan :

Perbanyakan biasanya dengan cara menyemaikan bijinya. Namun cara enten juga dimungkinkan.

Manfaat tumbuha

n :

Buah Kemang yang telah masak selain dapat dimakan segar juga dapat dibuat jus buah. Sedangkan buah yang masih muda dapat dibuat rujak dan daunnya yang masih muda juga dapat dimakan sebagai lalab.

Sinonim :

Mangifera kemanga: Mangifera polycarpa Griffith, Mangifera caesia Jack var. kemanga (Blume) Kostermans ).

Sumber Prosea

:

Edible fruits and nuts p.207-209 (author(s): Bompard, JM)

Kategori : Buah-buahan



Sriyono

pkp / 0610450027


BUAH MAJA

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Upakelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae

Genus : Aegle

Spesies : A. Marmelos

Nama binomial: Aegle marmelos


Deskripsi

Kandungan Daging buah maja halus, kuning atau oranye, harum sekali dan enak rasanya. Bagian yang dapat dimakan (daging buahnya) sebanyak 56-77% dari keseluruhan buah; untuk setiap 100 gram berisi: 61,5 g air, 1,8 g protein, 0,39 g lemak, 31,8 g karbohidrat, 1,7 g abu, 55 mg karotena, 0,13 mg tiamin, 1,19 mg riboflavin, 1,1 mg niasin, dan 8 mg vitamin C. Buah maja mengandung banyak tanin (kulit buahnya mencapai 20% tanin). Marmelosina (C13H12O3), rninyak yang miadah rnenguap, limonena, alkaloid, kumarin dan steroid juga dijumpai pada berbagai bagian dari pohon maja ini. Botani Pohon maja berukuran kecil dan mudah luruh daunnya, tingginya 10-15 m, pangkal barangnya berdiameter 25-50 cm. Cabang-cabang tuanya berduri; durinya tunggal atau berpasangan, panjangnya 1-2 cm. Daunnya berseling, beranak daun tiga-tiga; tangkai daunnya 2-4 cm panjangnya, tangkai daun lateral mencapai 3 mm, tangkai daun terminal sampai 15 mm; anak daun lateral bundar telur (ovate) sampai Prong (elliptic), mencapai 7 cm x 4,2 cm, anak daun terminal bundar telur sungsang (obovate) mencapai ukuran 7,5 cm x 4,8 cm, berbintik bintik kelenjar kecil-kecil tetapi rapat. Perbungaannya berbentuk tandan di ketiak, panjangnya 4-5 cm, bunga-bunganya bergerombol dengan kelopaknya bersegi tiga melebar, panjangnya 1,5 mm; daun mahkotanya lonjong-bundar telur sungsang, 14 mm x 8 mm, kehijau-hijauan sampai putih; benang sarinya 35-45 lembar, putih, tangkai sarinya 4-7 mm panjangnya; bakal buahnya 8 mm x 4 mm, tangkainya sangat pendek. Buahnya berupa buah buni yang agak bulat, diameternya 5-12,5 cm, seringkali bertempurung mengayu yang keras, bersegmen 8-i6(-20), berbiji 6-10 butir, berada di dalam daging buah yang jernih, lengket dan dapat dimakan. Bijinya terbungkus oleh bulu-bulu seperti wol, berada di dalam kantung yang berlendir lengket, yang akan mengeras jika dikeringkan, kulit bijinya putih.

Manfaat

Buah maja yang matang dapat dimakan langsung atau dibuat serbat, sirop, 'marmalade' dan nektar buah. Lendir yang ada di sekitar biji pada buah mentah dapat digunakan sebagai perekat untuk keperluan rumah tangga. Ekstrak daun dan buah mudanya di Jawa digunakan sebagai ganja tiruan. Di Jawa, buah yang hampir matang diiris-iris, dikeringkan dan digunakan sebagai obat disentri kronis, diare, dan sembelit. Ekstrak buah matang juga digunakan untuk obat bengkak dubur. Kulit buah mentah dapat digunakan sebagai cat kuning dan sebagai agen tanin. Di Indo-Cina, kulit batang dan daun maja digunakan sebagai obat demam yang hilang-timbul, tetapi di Sulawesi, kulit batang ini digunakan untuk meracun ikan. Di Jawa, daun muda maja digunakan sebagai lalap, walaupun konon daun muda ini dapat menyebabkan keguguran dan kemandulan pada wanita; dicampur dengan daun sirih dan kapur, daun maja dapat digosok gosokkan ke kulit yang gatal, dan digunakan sebagai tapel untuk luka. Di Madura, cairan daun maja digunakan sebagai obat penyakit mulut dan kuku pa.da ternak. Akar maja digunakan sebagai obat penenang debaran jantung, gangguan pencernaan, dan bengkak lambung. Kayu maja cocok untuk membuat perkakas kecil-kecilan, seperti gagang keris.

Syarat Tumbuh

Maja adalah pohon yang bandel, tetapi mudah luruh daunnya, berasal dari daerah subtropik. Tanaman ini tumbuh dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti suhu yang ekstrem, misalnya dari 49°C pada musim keinarau sampai -7°C pada musim dingin di Punjab (India), pada ketinggian tempat mencapai 1.200 m dpl. Di Asia Tenggara, maja hanya 'dapat berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang kentara, dan tidak biasa dijumpai di atas 500 m dpl. Pohon maja tumbuh di lahan berawa, juga di tanah yang kering, dan toleran terhadap alkalinitas.

Pedoman Budidaya

Maja umumnya diperbanyak dengan benih; semainya ditanam di lapangan setelah berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 6-9 m. Tanaman ini dapat juga diperbanyak secara vegetatif dengan tunas akar (root suckers), atau dengan pertunasan (budding), juga dienten pada semai jenis Aegle lain dan pada Swinglea glutinora (Blanco) Merr. Tanaman ini yang diperbanyak secara vegetatif akan berbuah setelah berumur 5 tahun, dan dapat berbuah lebat sampai berumur 15 tahun. Buahnya akan matang pada musim kering setelah sebagian besar daunnya rontok dalam mengantisipasi munculnya bunga pada musim berikutnya.

Kandungan kimia

Buah:

  1. Marmelosin

  2. Minyak atsiri

  3. Pektin

  4. Tanin

  5. Vitamin C

  6. Gula dan Zat pati

Daun:

  1. Rutasina

  2. Aegelin

  3. Aegelinin

  4. Diktamnin

  5. Fagarin

  6. Dan minyak atsiri

Akar:

  1. Auraptena

  2. Umbeliferona

  3. Marmin

  4. Lupeol

  5. Skimiamina

Kulit Kayu:

  1. Fagarin

  2. Umbeliferona

  3. Marmesin

Hama dan Penyakit

Tak ada laporan mengenai hama dan penyakit yang berbahaya

Panen dan Pasca Panen

Buah maja dipanen satu-satu dan jangan dibiarkan sampai jatuh. Hasil per pohon 200-400 butir buah. Buah-buah itu dimasukkan ke dalam keranjang, kantung goni, atau kotak kayu. Bijinya yang pecah mudah terserang.


Tidak ada komentar: